Rabu, 17 Juni 2015

Janji dalam Sepi


Cerewet, suka cerita, suka curhat, seperti tak ada rahasia dalam hidupnya, dengan mudahnya orang mampu menebak dirinya, suasana hatinya, mood'nya, semua tentangnya seperti terbuka untuk umum... Baik itu terucap dan terungkap lewat bibir sendiri, gerak-geriknya, terlebih semua terumbar jelas lewat setiap postingannya di Media social... Begitu mudah terlihat atau begitu mudah tertebak..
Terlalu ekstrovert kelihatannya...

Paragraf tadi, aq tujukan bagi diri'q sendiri (terlepas dari bagaimana orang lain menilai'q). Itu sebagian kecil dari banyak hal yang begitu q sadari.. Tak jarang aq berusaha keras menahan diri untuk mengekspresikan dan mengungkapkan semua.. Sering kali aq sadar kalau mengumbarnya pun adalah kesia-siaan dan tak elak justru mengundang masalah baru... Masih saja terlalu terbuka.. Tekad yang hanya rencana untuk jadi nyata... Sesekali q paksa diri'q untuk benar-benar diam, maka sekitar'q akan bertanya "Apa ada masalah?" "mood lagi jelek ya". Diam'q pun hanya mengundang tanya dan hanya memberikan mereka kesempatan luas untuk menciptakan banyak asumsi tentang "pasti ada hal yang buruk hingga aq diam". Entah mereka berfikir aq marah, sakit, ada masalah, tidak suka, terlalu banyak hal lainnya. Semua itu hanya karena selama ini bagi mereka aq terlalu rame, terlalu cerewet, dkk. Asumsi itu justru takkan membuat'q bertahan lama untuk diam.. Hanya tak ingin mereka menjadi tidak nyaman atau sungkan mengajak'q bicara... Aq ramai kembali.. Karena memang ada waktu-waktunya aq sungguh-sungguh hanya ingin diam tanpa ada masalah apapun yang memberi'q alasan untuk diam.

Terlepas bagaimana aq sekarang di depan mereka, apakah saat ini bagi mereka aq tetaplah aq yang ramai atau yang diam.. Aq semakin enggan meresponnya apalagi memikirkannya... Bukan kenyamanan'q yang sedang aq perjuangkan.. Hanya memang q akui terlalu sulit untuk menjelaskan kondisi ini.. Bagaimana bisa menjelaskannya bila memahaminya saja bagi'q saat ini masih sulit.. Tak bermaksud juga untuk menutup-nutupinya.. sama sekali tidak ! Sedapat mungkin dalam sadar'q , aq selalu berusaha jujur pada diri'q.. tak sungkan juga berbagi pada orang lain.. Pasti akan menjadi sangat melelahkan bila harus berpura-pura. Tak ada hal-hal yang terlalu besar untuk q simpan menjadi rahasia.. Tapi kini.. hal yang tak q mengerti ini'pun menjadi hal yang q rasa tidak terlalu penting untuk q bagi dan juga menjadi hal yang tak terlalu penting bagi orang lain untuk mereka ketahui..

Inilah diam'q... Menikmati gejolak yang tak q pahami.. Hati sedang sangat lelah untuk mengartikan rasa.. Entah rasa apa.. entah pada siapa.. aq menikmati sekaligus menanti setiap konfirmasi-konfirmasi yang Tuhan beri.. hingga sungguh q dapati Jawaban pasti dari'Nya.. Bahkan hal ini tak dapat q jabarkan dengan segenap pernyataan iman maupun kata-kata super rohani.. Tapi aq tak kan mengingkari Kedaulatan Tuhan.. Tetap berjuang mencari KehendakNya dan melakukannya apa yang Ia tetapkan menjadi bagian'q... Hati'q tetaplah tenang dan jiwa'q takkan tergoncang s'bab sungguh Ia t'lah berjanji setia menemani dalam segala situasi asal jangan aq berpaling.... Kali ini tak cukup hanya iman.. apalah artinya tanpa ketaatan..

Sebuah ketetapan hati...
Untuk berjanji pada diri di hadapan Ia pencipta langit dan bumi...
Tentangmu, aq peduli.. selalu peduli...
Abaikan semua janji-janji ini...
Lihat saja betapa aq mengasihi...
Dan betapa kau begitu berarti...
Dengan atau tanpa memiliki..