Rabu, 30 Desember 2015

"Ini Aku, Utuslah Aku"

Kira-Kira 7 tahun lalu...
Sejak tahun 2009...
Awal mengenal pelayanan siswa... belum bisa dikatakan mengenal juga... awal mencicipi pelayanan siswa tepatnya... yang kian lama kian mendalam sampai hari ini... dan semakin mendalam untuk waktu-waktu kedepan...
Sesuatu yang ga pernah terpikirkan dalam benak mel bahkan saat mel mulai sungguh-sungguh aktif di dalamnya sejak 2011 silam...
Sesuatu yang ga pernah ada dalam target cita-cita mel.. bahkan dalam doa mel sebelumnya...
Kini menjadi sesuatu yang memenjarakan hati mel... Hingga begitu menyesakkan tatkala panggilan itu kian melengking kuat di telinga mel...
Memulai dari hanya peserta Camp KTB Siswa, AKK, membangun persekutuan siswa kristen di SMA, Ketua Persekutuan Siswa Kristen di SMA, Kordinator Persekutuan Siswa di SMA, TPS Junior, TPS Madya, hingga memasuki Alumni yang tetap dalam Pelayanan Siswa...

Sudah dari awal mel berjuang memberi rem dan alarm yang kuat pada diri mel sendiri untuk CUKUP !! Jangan pernah mengambil bagian lebih dalam pelayanan ini... !! CUKUP MEL !! Tapi lihat ?? kenyataannya mel juga yang menabrak pagar batas itu, yang mengabaikan "alarm" itu.. Yap dengan kesadaran sepenuhnya  !! Konyol bukan ?!!

Mel juga seringkali sadar bahwa diri mel sedang diarahkan... pembicaraan dan pertemuan-pertemuan yang diarahkan pada suatu maksud tertentu dalam pelayanan ini... mel sadar... sepenuhnya sadar.. namun dalam sepenuhnya sadar mel juga membiarkan diri mel untuk "di giring". Dan akhirnya dengan sukarela berada di dalamnya...

Sampai detik ini mel sungguh-sungguh ga habis pikir kenapa harus sejauh dan sedalam ini... Tidakkah mel tahu ini semua tidak termuat dalam rencana jangka pendek, rencana menengah, bahkan cita-cita jangka panjang mel?? Entah apa yang salah... Mel tahu semua ini bukanlah hal yang salah.. justru amat baik dan sampai detik ini mel pribadi yang merasa tidak cukup baik untuk berada dalam bagian ini... Namun keberadaan mel semakin lama justru semakin tak ingin dipisahkan ataupun melepas semua ini... Meski mel tak layak atau bahkan tak berarti bagi pelayanan ini... Mel sangat membutuhkannya.. Sangat !!

Entah rekan-rekan mel melihat "api" itu dalam mel atau mereka hanya suka menggoda mel sehingga mereka suka menyebut nyebut "Staff" pada mel... Awalnya mel amat sangat terganggu dengan semua itu... Tegas mel tahu, mel tidak berminat dan tidak berniat untuk jadi Staff Full Time... dan semua godaan mereka berujung hanya sebagai lelucon bagi mel... Begitu sebelumnya namun tidak hari ini... Panggilan menjadi Staff kian menggelitik perasaan mel, mulai sayup-sayup di telinga mel, hingga otak mel mulai membayang-bayangkannya berakhir pada suatu komitmen mendoakannya... Mel masih sangat bebal... amat bebal... mel menunda-nundanya dan mengerjakan hal yang lain... berharap mendapati ternyata panggilan mel bukanlah staff... Kenyataan yang mel dapati.. hati ini semakin ga karuan.. , mel semakin gemas dan panas... Entah apa mau Tuhan dan inikah kehendakNya? mel mendapati pelayanan siswa kian memenjarakan hati mel...

Mel mulai mendoakan untuk mengambil komitmen sebagai Staff Full Time... (dengan catatan sebagian diri mel masih mencoba berontak).... Kamp Nasional Pembimbing Siswa di Solo pada Agustus 2015 lalu kian menguatkan mel untuk menyerahkan "kendali" hidup mel pada Tuhan.. Respon mel makin bungkam... mulai merasa perlu lebih cepat untuk memutuskan.. serius mendoakan.. mulai membahasnya dengan orang tua (khususnya mama), dan mulai menimbang-nimbang...

Entah apa maksud Tuhan.. Ia izinkan "tembok" menghadang mel dan "kepungan" dari segala penjuru mulai mendesak mel... Saat dengan sangat serius mel meminta izin pada mama untuk mel mengambil bagian sebagai Staff, beliau tegas menolak... tak cukup dirinya bahkan keluarga besar dan juga pemuka di gereja yang tahu hal ini akibat curahan hati si mama'pun tak merestui niatan mel... Mel mulai tertekan... adakah Tuhan sendiri tak mau mel menjawab panggilanNya sendiri? ataukah semua ini hanya ambisi mel pribadi? mel sangat kebingungan... Bahkan keterpurukan ini tidak bisa mel tunjukkan atau bagikan pada siapapun selain kakak rohani mel... Saat -saat begini di pekerjaan mel justru diberi kepercayaan lebih yang membuat mel bukannya melihat itu sebagai suatu kehormatan namun justru menambah tekanan... Stress udah tak terelakkan lagi.. Bersyukur Tuhan izinkan mel pergi sejenakhanya untuk "Diam" dari semuanya meski harus mel akui.. mel tidak dapat benar-benar diam. Sulit bagi mel untuk mengungkapkan keruwetan yang ada dalam diri mel.. Tarik-menarik 2 hal yang berlawanan.. Zona aman mel dalam kehidupan keluarga dan pekerjaan dengan resiko pelayanan seadanya.. hidup layaknya orang normal kebanyakan yaitu "meniti masa depan" istilah yang kerap orang tua mel gunakan.. yang dalam artian sebenarnya adalah Menit Karir dan Bersiap untuk Berkeluarga (menikah) dengan orang yang tepat lantas hidup sukses & bahagia... sedangkan panggilan itu memberikan bayangan yang abstrak... Tak dapat disebut pekerjaan, tantangan & tekanan yang menantang, uang tak bisa dijadikan tujuan dan andalan, berfikir tentang hak'pun rasanya bingung untuk disebutkan sangat berbanding terbalik dengan rentetan kewajiban yang harus ditunaikan.. Dapat dibayangkan?? Ini pastilah menjadi bayangan yang amat buruk bagi kebanyakan orang... Arah yang gelap bagi mereka pecinta uang, kenyamanan, dan posisi... Namun suatu sukacita dan kelepasan bagi mel saat menyadari akan melangkah pasti kedalamnya.. Jangan tanya !! Mel pun tidak habis pikir.. Mel akui ini bukan tempat yang aman dan nyaman.. Tapi harus mel akui ada sukacita dan kelepasan yang amat sangat besar yang mel rasakan saat akhirnya mel mengaku kalah pada "panggilan" ini...

Inilah ketetapan hati yang Ia mampukan hingga akhirnya dapat menjadi bulat. , dengan sepenuhnya mel memutuskan keluar dari ikatan pekerjaan ini dan menjawab panggilan itu.. Sulit bagi mel membayangkan "jalan" yang ada di depan sana, namun mel mau melangkah dulu.... Mel mau belajar meletakkan segala percaya dan pengharapan mel pada pemilik hidup mel.., percayalah mel pun tahu ini tak semudah mengatakannya, namun bila pun mel mampu pastilah bukan karena mel, namun karena Dia.

Staff Full Time Komponen Pelayanan Siswa Perkantas Bali.. Harapan mel ini menjadi suatu langkah baru yang Ia izinkan untuk mel semakin dan lebih lagi mengenal & mengalami Dia dalam hidup mel. Karena semua bukan karena mel layak & bisa tapi karena Ia berkenan & Ia mampukan... Nukan lagi tentang perjalanan karir atau meniti karir.. Nmaun menunaikan & mengerjakan panggilan hingga waktunya kembali pulang.. Tidak menunggu Tua, namun memberikan tenaga & waktu muda yang terbaik... Sampai pada langkah ini.. Ketahuilah tak ada hal appun yang telah mel lakukan bagiNya.. karena Ia yang telah lebih dulu melakukannya bagi mel dan lebih.. lebih.. lebih dari yang mel lakukan.. Terimakasih Yesus, Ini Amel, Utuslah Amel...



Kamis, 17 September 2015

Mengekspresikan Cinta Kepada Pasangan Anda, By : Judson J. Swihart, Ph.D (Resume: Amelia Febrina)

Kasih itu sabar;
Kasih itu murah hati;
ia tidak cemburu.
Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.
Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu,
percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu
(1 Kor 3 : 4 - 7)

Ada banyak cara mengkomunikasikan perasaan. Komunikasi adalah suatu proses rumit, hasil dan seleksi dan penyaringan informasi untuk diartikan secara pribadi. Bagaimana menjadi penyampai berita yang baik - bagaimana mengkomunikasikan cinta dengan efektif, bagaimana menyadari bahasa cinta pasanganAnda dan bagaima berkomunikasi sehingga ia mengerti.

Ambillah waktu untuk merefleksikan bagaimana pernyataan cinta ini diungkapkan dan didengarkan dalam hubungan anda. Apa kebutuhan pasangan Anda yang Anda coba penuhi ? Apakah ia dapat menangkap bahasa ini ? apa tanggapannya ?

Saling Menolong
Salah satu karunia rohani yang disebutkan dalam Alkitab adalah "menolong". Ini adalah bahasa cinta yang dapat dimengerti oleh banyak orang. Kita semua menghargai pertolongan orang lain bila pekerjaan yang kita hadapi tampaknya sulit. Betapa menyenangkan bila kita dapat bersama-sama menangani tugas yang bila dikerjakan sendiri sangat berat ! Berbagi pekerjaan dan mempunyai tujuan yang sama dapat sangat menyenangkan. Orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan itu biasanya dapat merasakan pernyataan cinta dari penolongnya.

Ada banyak cara untuk saling tolong menbolong. Namun, sebelum melakukannya, kita perlu menyadari tujuan pasangan kita, apa kebutuhannya, dan pekerjaan apa yang berat baginya. Setelah menentukan kapan dan dimana bantuan kita dibutuhkan, barulah kita dapat menyingsingkan lengan baju dan bertindak.

Pikirkan bantuan apa yang pasangan Anda inginkan, butuhkan dan sukai. Dengan cara apa Anda membantu sehingga ia dapat merasakan komunikasi cinta ?

Satu peringatan : jangan memberi bantuan bila pasangan anda tidak membutuhkannya. Ini bukan bantuan, tapi terlalu ikut campur. Pesan yang tertangkap akan menjadi: "kamu tidak bisa apa-apa," bukan "aku mencintaimu." Hal ini penting diperhatikan, terutama bagi orang yang merasa begitu tidak mampu, sehingga pekerjaan apa pun terasa berat. Orang ini hanya membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan perkerjaan. Setelah itu, ia membutuhkan dorongan dan pujian. Ingatlah bahwa pertolongan tidak sama dengan mengambil alih, tapi mendampingi ketika ia memegang tanggung jawab utama untuk menyelesaikan pekerjaan.

Menggunakan Waktu Bersama
Menggunakan waktu bersama seseorang sama dengan mengatakan, "saya menghargai kamu. Saya menghargai saat - saat bersamamu. Bahkan, jika saya tidak setuju dengan pendapat-pendapatmu sekalipun, saya tahu pendapat itu berharga bagimu. " Salah satu milik yang paling berharga dalam masyarakat dan zaman yang begitu menghargai kecepatan adalah waktu. Betapa seringnya kita mendengar, "Pasangan saya tidak punya waktu lagi buat saya. Pekerjaannya saat ini sangat padat."

Saya belum pernah menemukan cara agar hubungan bisa berkembang tanpa pasangan tersebut menghabiskan waktu bersama-sama dalam jumlah banyak. Intinya adalah, kualitas dan kuantitas sama pentingnya; tidak bisa saling menggantikan satu sama lain. Hubungan tidak akan bisa berkembang, bila waktu dilewatkan dalam suasana yang tidak bersahabat, atau tidak berisi diskusi-diskusi penting. Demikian juga, hubungan tidak akan berkembang dalam cinta bila pasangan tersebut hanya melakukan pertukaran pikiran dan perasaan secara singkat-singkat saja. 

Menurunkan Kebutuhan Emosi
Percakapan memiliki makna yang berbeda bagi laki-laki dan perempuan. Melalui percakapan, laki-laki menyatakan pemikiran dan menyampaikan informasi. Perempuan berbicara untuk menyampaikan perasaan, emosi.

Paul Tillich berkata, "Kasih yang memperhatikan, mau mendengar." Setiap orang yang pernah berkonsentrasi mendengarkan orang lain tahu bahwa itu membutuhkan usaha. Namun, mendengar dapat menjadi ungkapan penerimaan yang paling besar terhadap orang lain. Yakobus 1 :19,"Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah." Mendengar baik-baik yang ditunjukkan pula dengan sikap tubuh, perhatian dan kata-kata, sama dengan berkata, "Apa yang kamu katakan sangat penting ," dan seringkali ini diterjemahkan sebagai, "Kamu sangat penting bagi saya." Mendengar akan menciptakan suasana bagi seseorang dimana ia dapat mengungkapkan dirinya. Topeng mulai dilepaskan, kita akan mulai mengenali kebutuhannya. Dengan demikian, mendengar membantu kita untuk mengenal pribadinya, bukan hanya sekedar mengetahui informasi tentang orang itu.

Why Am I Afraid To Tell You Who I Am ? (Mengapa saya takut mengatakan kepadamu, siapa saya sesungguhnya?) adalah, "Bila saya mengatakan kepadamu siapa diri saya sesungguhnya, kamu mungkin tidak akan menyukai saya, padahal itulah saya. Anda menghadapi resiko terluka atau ditolak. Tapi anda juga terbuka terhadap kemungkinan menjalin hubungan yang penuh kasih.. Mengungkapkan perasaan yang terdalam kepada pasangan Anda adalah dengan menunjukkan kasih melalui keterbukaan. Hal itu sama dengan mengatakan, "Saya ingin kamu mengenal saya dan menjadi bagian hidup saya. Untuk itu, saya membiarkan kamu mengetahui apa yang saya rasakan.

Kesepian adalah harga yang harus dibayar akibat ketertutupan. Beberapa orang bertingkah laku seperti benteng-benteng zaman pertengahan. Dindingnya yang tinggi melindungi mereka terhadap serangan. Mereka melindungi emosi mereka dengan cara tidak mengizinkan pertukaran emosi dengan orang lain. Tidak ada orang yang dapat masuk. Mereka terlindungi dari serangan. Tetapi, bila diamati akan tampak bahwa penghuninya kesepian, berkeliaran seorang diri sendiri. Ia perlu merasa dikasihi oleh orang lain, tapi dinding yang dibangunnya begitu tinggi sehingga menyulitkan orang lain masuk ke sana. Beberapa konsep anda tentang pasangan anda akan berubah ketika anda semakin mengenalnya. Pasangan anda bisa jadi tidak sesuai dengan harapan anda. Tapi anda tetap harus mengenalnya. Bila anda menemukan ia kembali "membangun dinding" itu pertanda diperlukan pengertian. Bukan saatnya menyerang perlindungannya ataupun kesempatan untuk membangun benteng anda sendiri.

Mengungkapkan Dengan Kata-Kata
Kita perlu peka terhadap pasangan kita. Setiap kali kita melihat keengganan terhadap beberapa bentuk pernyataan cinta, keengganan itu tidak selalu berarti mereka tidak mencintai kita. Bisa jadi hal itu tidak selalu berarti mereka tidak mencintai kita. Bisa jadi hal itu berarti bahwa mereka memiliki pengalaman yang menyulitkan dan menyakitkan dengan bahasa ini di waktu yang lampau.

Memastikan bahwa kita mengutarakan cinta dengan kata-kata, semata-mata untuk mengungkapkan rasa cinta. Kalau tidak, orang akan mempertanyakan motif di balik kata-kata itu, bukan memusatkan perhatian pada kata-kata itu sendiri. Bila kata-kata itu digunakan untuk mendapatkan keinginan anda atau mencegah datangnya kemarahan, kegunaannya tidak efektif lagi.

Menyatakan Lewat Sentuhan
Ekspresi fisik hanya merupakan cermin dari apa yang ada di dalam. Saya memandang dengan takjub akan kemampuan yang telah diberikan kepada kita. Kita dapat mengatur sistem biologis sel-sel dan jaringan-jaringan, mengkombinasikannya dengan keinginan, dan menggunakannya untuk menyatakan perasaan-perasaan yang terdalam kepada pasangan kita. Kita dapat menyatakan hal-hal yang sesungguhnya tak dapat dinyatakan secara jelas, melalui tubuh yang hidup.

Berada Di Pihak Yang Sama
"Aku tidak akan pernah meninggalkan engkau " (Ibrani 13 : 5). Saya tahu Ia akan selalu di pihak saya ,tidak peduli bagaimanapun parahnya saya menyakiti Dia, atau separah apa pun saya gagal. JaminanNya ada di dalam Alkitab. "Jika kita tidak setia, Ia tetap setia, karena Ia tidak dapat menyangkal diriNya" (2 Tim 2 :13). "Kita mempunyai seorang pembela kepada Bapa" (1 Yoh 2 :1). Karena Ia mengasihi kita, Ia menjadi sekutu kita. 

Kita tahu bagaimana rasanya memiliki seorang yang "ada di pihak kita" ketika seakan-akan sedang menghadapi pertempuran seorang diri. Kesetiaan pasangan adalah bagian yang penting, tidak berarti bahwa ia akan selalu sependapat dengan Anda, namun pasangan anda akan selalu melindungi hak anda untuk menjadi diri anda, Setia dan melindungi, menjadi sekutu di muka umum, dan melindungi dari kelemahan. 

Memberi Yang Terbaik
Salah satu kebahagiaan terbesar dalam suatu hubungan (pernikahan) adalah menolong pasangan anda untuk mencapai potensi maksimumnya. Karunia-karunia pasangan anda berbeda dengan yang anda miliki. Ketika anda menyadari pentingnya hal ini dan menolong pasangan anda untuk bertumbuh, maka anda sedang menyatakan cinta. Egoisme adalah faktor lain yang menghambat bahasa ini. Jangan begitu terfokus pada pengembangan dirinya sendiri, sehingga tidak ada lagi perhatian yang tersisa untuk menolong pasangannya.

Kapan terakhir kalinya anda membawakan sesuatu untuk meningkatkan kualitas kerja pasangan anda?. "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia." (Ef 4 : 29)

Prinsip-Prinsip Komunikasi

Prinsip I : Ingat bahwa Bahasa yang Digunakan Sudah Tersaring
Banyak orang orang hanya mengerti bahasa-bahasa yang mereka sendiri biasa gunakan. mereka mengganggap orang lain pasti mengerti juga. Seperti telah kita lihat sama-sama, ternyata ini adalah asumsi yang berbahaya untuk dipegang. Ingat bahwa bagaimanapun anda menganggap telah mengkomunikasikan sesuatu, ada kemungkinan itu tidak terdengar. Bila pasangan Anda tidak memberikan respons, jangan langsung menyimpulkan bahwa ia telah menolak cinta anda. Itu bisa berarti "saya menyaringnya," bukan " saya menolaknya".

Prinsip II : Belajarlah Berbicara Dengan Bahasa Psangan Anda 
"Bila anda ingin mengkomunikasikan suatu sikap cinta kepada pasangan anda, maka anda perlu belajar berbicara dengan bahasanya. Dari semua prinsip, mungkin ini yang paling penting. Matius 7 ; 12 tidak mengatakan bahwa anda harus bersikap kepada pasangan anda hanya karena ingin dia bersikap sama terhadap anda. Firman tersebut pada dasarnya memerintahkan untuk mengerti dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan unik orang lain seperti halnya anda ingin agar kebutuhan-kebutuhan unik anda dimengerti dan dipenuhi.

Mulailah bertindak dengan cara-cara yang dapat mengerti pasangan anda. Selanjutnya perilaku ini akan semakin menjadi bagian hidup anda. Pasangan anda tidak akan pernah menangkap pesannya bila pernyataan anda anda kepadanya dilakukan dalam bahasa yang hanya dapat anda mengerti sendiri.

Prinsip III : Temukan Bahasa Utamanya.
Meskipun kebanyakan orang memiliki beberapa bahasa yang dapat mereka dengar, tetap penting untuk menemukan bahasa utamanya. Kadang-kadang, tidak adanya bahasa kunci bukan hanya menghalangi untuk mendengar dan merasakan cinta, bahkan bisa menghapuskannya. Ini sama halnya dengan salah seorang dari pasangan yang berkata, "Saya tidak dapat menerima bahasa A, B atau C, kecuali kamu bicara juga dengan bahasa D. Tapi kalau kamu bicara D,maka saya akan bisa mendengar A, B, dan C,"

Prinsip IV : Hindari Penyalahgunaan Bahasa Utama 
Bahas utama adalah sesuatu yang harus diperlakukan dengan sangat hati-hati, harus dijaga dari penyalahgunaan. Dengan bahasa utama, anda sedang berbicara melalui jalur yang menuntun kepada pusat pribadi seseorang . Bila disalahkan maka yang bersangkutan akan mulai menutup jalur itu untuk mempertahankan dirinya. setelah itu terjadi, maka akan sulit untuk membukanya kembali.

Prinsip V : Ingatlah bahwa Perbuatan yang Setengah-Setengah Bisa Ditafsirkan Terbalik
Bila anda ingin menyampaikan pesan cinta anda, pastikan bahwa anda tuntas mengerjakan. Tindakan yang setengah bukan saja dapat menyebabkan pesan tidak sampai, tapi juga dapat menimbulkan pesan yang sebaliknya.

Pastikan bahwa pesan anda disampaikan dengan tuntas sehingga pasangan anda dapat mendengar apa yang anda katakan. Pesan yang setengah-setengah bisa lebih buruk daripada tidak menyampaikan apa-apa sama sekali.

Prinsip VI : Menghilangkan Kebiasaan Negatif

Memberi Respon
Doa adalah langkah awal yang baik. Seperti dalam banyak hal lain, saya percaya bahwa Tuhan akan menuntun anda kepada apa yang dapat anda lakukan selanjutnya. Berhati-hatilah supaya tidak membuat pasangan anda bersikap defensif. Karena itu berbicaralah tentang anda. Jangan bicara pada pasangan anda tentang dia. Mulailah kalimat-kalimat anda dengan kata - kata
"saya," "saya rasa " atau "saya pikir," bukan " kamu tidak pernah" atau "kamu selalu." Pendekatan melalui sikap maupun kata-kata sangatlah penting. Hal tersebut akan membuka jalan kepada diskusi yang jujur.

Prinsip yang sama berlaku terhadap bahasa cinta yang paling utama ingin anda dengar. Bilamana pasangan anda memberikan pertolongan untuk menyatakan cintanya, atau memberikan pelukan yang hangat, kuatkanlah itu. Katakan padanya bahwa anda menghargainya, dan biarlah ia tahu bahwa itu sangat berarti bagi anda. Jika suami anda menolong mencuci piring, berikan secangkir kopi baginya. Karena itu saya rasa kita tidak dapat menganggap hal ini sebagai penyuapan. Kamus Webster mengatakan bahwa penyuapan berhubungan dengan pembayaran untuk melakukan tindakan yang salah atau ilegal. Sebaliknya, peneguhan tidak dapat terjadi kecuali suatu tindakan telah dilakukan. Juga penguatan biasanya tidak bersangkut paut dengan tindakan ilegal. Sekali lagi, bila kita tidak memberikan respons, maka kita menghancurkan bahasa cinta yang kita inginkan. Bila anda sungguh-sungguh menikmati satu bahasa cinta dan ingin hal itu meningkat, ada satu hal yang dapat anda lakukan. Nyatakan perasaan-perasaan anda kepada pasangan anda dan berikan respon dalam setiap kesempatan yang memungkinkan.

Di masyarakat kita sudah berkembang kebiasaan untuk bersenang-senang. Kita telah menyuntik diri kita dengan filosofi "kalau menyenangkan, lakukanlah." Tentunya ini termasuk "Kalau tidak menyenangkan, lupakan saja." Kita sudah belajar untuk mengejar kesenangan dan kegembiraan. Kita telah belajar untuk menghindari segala sesuatu yang membutuhkan ketekunan. Dunia di mana kita berada penuh dengan contoh-contoh bagaimana memperoleh jalan keluar yang mudah. Kita diajar bahwa ketika kita masih berdosa, menolak Allah , Ia mengasihi dan memberikan miliknya yang paling berharga, yaitu anak'Nya, untuk membebaskan kita dari keadaan yang kita alami. Ia menyatakan kasih yang tak terlukiskan ini ketika kita sedang menolak Dia, bukan ketika kita sedang mengasihi Dia.

Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu,
seperti materai pada lenganmu,
karena cinta kuat seperti maut,
kegairahan gigih seperti dunia orang mati,
nyalanya adalah nyala api,
seperti nyala api Tuhan.
Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta,
sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya.
Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta,
namun ia pasti akan dihina.
(Kidung Agung 8 : 6 - 7 )

Kekuatan cinta yang sejati tidak terjadi begitu saja dengan mudah. Ia merupakan sesuatu yang tahan lama dan tahan tekanan. Hal ini merupakan suatu gambaran tentang cinta yang sangat berbeda dengan yang biasa kita temui sehari-hari dalam dunia. Ketika anda dapat menyatakan cinta, tapi merasa hal itu tidak diterima dengan baik, nyatakan dan nyatakan lagi. Ketika anda sampai pada titik di mana anda tidak dapat dengan senang hati menyatakannya, bertahanlah dan lakukan lagi.

Berapa banyak waktu yang kita pergunakan untuk menjadikan diri kita kuat? Saya tidak sedang berbicara tentang menutupi perasaan-perasaan kita. Saya sedang berbicara tentang bertahan pada keadaan-keadaan yang tidak kita sukai. Kita dapat melakukan dua macam kesalahan. Kita bisa begitu tertutup terhadap perasaan sehingga menekan segala sesuatu, atau terlalu mengikuti perasaan dan menuntut segala sesuatu harus terjadi sesuai keinginan kita. Lebih sering lagi saya melihat orang Kristen yang tidak cukup kuat. Ketika sesuatu tidak terjadi sesuai keinginannya. Mereka bertengkar dan kemudian mundur. Mereka memasuki pernikahan sebagai tempat untuk dicintai, bukan untuk mencintai. Jika kita menyatakan cinta dan merasa bahwa pasangan kita tidak mendengarnya, maka katakan lagi. Cinta yang sejati tidak menuntut untuk didengar.

"Kasih menutupi segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."



Rabu, 09 September 2015

Iman, Rasio, Dan Kebenaran, by : Stephen Tong (Resume : Amelia Febrina)



Saat keadilan seseorang kembali kepada keadilan Allah, maka orang itu menjadi beres. Ketika kebenaran manusia kembali kepada kebenaran Allah, dan kesucian manusia kembali kepada standar moralitas Allah., maka manusia itu akan menjadi beres. Jika orang-orang yang beres menjalankan pemerintahan yang beres, orang-orang yang diperintah pun akan menjadi beres. Dengan keadilan yang benar dan moralitas yang benar, maka pemerintah itu merupakan pemerintahan yang benar.

Masalah sosial dan kesulitan masyarakat yang bersifat kemanusiaan disebabkan oleh tidak kembalinya rasio kepada kebenaran Allah, tidak kembalinya hukum kepada keadilan Allah, dan tidak kembalinya moral kepada kekudusan Allah.

Sejumlah pandangan tentang manusia itu :
  1. Teori Evolusi : Manusia dicipta unik seturut gambar dan rupa Allah. Ini merupakan posisi yang khusus dan tidak ada bandingannya.
  2. Mencius ( 371 – 289 SM) : Manusia mempunyai perasaan untuk membedakan yang benar dan yang tidak benar, perasaan simpati dan tidak simpati kepada seseorang. Perasaan yang mendalam ini hanya terdapat dalam diri manusia saja.
  3. Aristoteles ( 384-322 SM) : Manusia adalah makhluk rasional. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dapat berfikir, melakukan analisis, dan dapat berlogika.
  4. Protagoras (485 – 410 SM) : Manusia adalah pengukur segala sesuatu (homo mensura).
  5. Filsafat Tiongkok Kuno
  6. Filsafat India
  7. Stoikisme
  8. Alkitab

Dengan iman kita berdiri di hadapan Tuhan, dan dengan pengetahuan kita mengerti mengapa kita berdiri dihadapan Tuhan. Dengan pengetahuan yang sejati itulah kita dapat membagi-bagikan iman yang murni kepada orang-orang sezaman kita.

Iman adalah pengembalian rasio kepada kebenaran. Iman bukan sekedar mau percaya tanpa mengetahui apa yang ia percayai. Iman adalah penaklukan rasio ke bawah kebenaran. Seorang Kristen yang bertanggung jawab adalah dia yang setiap saat siap berdiri memberi jawaban dengan tegas, karena rasionya sudah tunduk kepada kebenaran dan mengerti kebenaran yang lebih besar daripada rasio itu sendiri. Iman adalah penglihatan terhadap segala sesuatu yang belum dilihat.

Theology Alkitab yang menegaskan bahwa kalau perlu kita harus memikul salib, menderita untuk mengikut Tuhan. Kadang-kadang Tuhan membiarkan orang Kristen mengalami kesulitan, bahkan mati syahid. Tuhan menginginkan kita memiliki iman yang sejati, bukan iman yang egois yang hanya mau menikmati kesenangan dan keuntungan sendiri. Iman adalah penaklukan diri ke dalam kebenaran. Iman yang sejati adalah iman yang terus dipertahankan sampai mati, sekalipun harus mengalami berbagai kesulitan karena kebenaran.

Kebenaran adalah diri Allah, kebenaran bersumber dari Allah, sehingga kebenaran lebih besar daripada hidup. Jadi, kebenaran lebih besar daripada rasio yang ada di dalam hidup. Kebenaran itu kekal adanya.

Rasio adalah ciptaan Tuhan. Karena manusia diciptakan menurut peta dan teladan Allah, rasio harus kembali kepada kebenaran Allah, untuk menaklukan yang diciptakan kepada yang menciptakan. Arah dan ketaatan ini, yaitu pengakuan untuk menaklukan rasio ke bawah kebenaran, inilah yang disebut iman. Iman berarti menaklukan rasio kepada yang lebih besar daripada rasio.

Ada orang-orang yang merasa apa yang dia pikirkan terlalu ringan, sehingga dia memikirkan hal-hal yang lebih besar lagi. Tetapi ada juga orang-orang yang berfikir untuk makan saja merupakan pekerjaan yang terlalu berat baginya. Mengalihkan pikiran saudara dari memikirkan hal-hal yang sederhana dan kurang penting menjadi memikirkan hal-hal yang besar dan lebih penting.

Pikiran manusia paling sedikit dapat dibagi menjadi tiga kategori :
1.      Memikirkan hal-hal di bawah diri manusia
2.      Memikirkan hal-hal di dalam diri manusia
3.      Memikirkan hal-hal yang jauh lebih besar, dan lebih tinggi daripada manusia.

Sistem- sistem pelajaran di dalam bahasa Yunani diakhiri dengan akhiran “logi” ini dituntut pertanggungjawaban rasional yang disebut logika. Logika dipakai oleh logikos (manusia) dalam usaha untuk mengerti Logos. Logos adalah kuasa universal yang mengatur segala sesuatu dan merupakan esensi segala sesuatu. Ilmu pengetahuan tidak lepas dari iman.

Pada saat memikirkan rasio, maka rasio menjadi subjek, sekaligus menjadi objek. Di sini terjadi percampuran antara subjek dan objek. Ketika manusia menggunakan pikiran untuk mengetahui bagaimana pikiran itu berfikir, maka ia sedang masuk ke dalam siklus diri sendiri (self cycle). Siklus seperti ini tidak akan pernah berakhir. Dalam hal ini, kita membuktikan bahwa rasio mempunyai keterbatasan.

Ralph Waldo Emerson (1803 – 1882), mengatakan :”ironi terbesar bagi mata adalah ia dapat melihat segala sesuatu, tetapi ia tidak dapat melihat dirinya sendiri. Bahkan mata kanan tidak dapat melihat kanan mata kiri. Tidak mungkin rasio memikirkan Allah yang menciptakan rasio itu sendiri., mansuia hanya dapat mengeti Allah melalui inisiatif pewahyuan Allah kepada manusia.

Penemuan ilmu hanyalah penemuan ciptaan di dalam alam, sehingga penemuan ilmiah jauh berada di bawah theology. Istilah “menemukan” perlu ditegaskan, yaitu sebelum ditemukan, dalil itu sebenarnya telah ada. Oleh karena itu theology Reformed menekankan agar setiap ilmuwan mengembalikan kemuliaan kepada Allah. Dari iman menuju kepada iman. Iman menghasilkan pengertian, dan pengertian mengokohkan iman. Iman yang takluk kepada kebenaranlah yang harus memimpin fungsi rasio.

Setiap agama pasti mengaku memiliki kebenaran atau menganggap dirinya kebnaran. Dalam hal seperti ini, setiap orang dituntut untuk bersungguh-sungguh mempelajari di manakah kebenaran sejati itu berada. Di dalam alkitab, kita melihat Kristus menjadi satu-satunya Pribadi di dalam sejarah yang secara sah mengatakan bahwa Dialah kebenaran. Andaikata Dia bukan kebenaran tetapi mengaku sebagai kebenaran, maka pasti akan ada kesenjangan yang besar di dalam hidupNya. Tindakan demikian akan menjadikan Kristus seorang pembohong atau pendusta terbesar di dalam alam semesta, Karena penipuan seperti ini bukan sekedar penipuan untuk mengambil sedikit uang, atau sekadar memutarbalikkan suatu kejadian, atau mempermainkan hukum, tetapi ini merupakan penipuan yang berskala kosmik, karena mengaku sebagai kebenaran. Tetapi jikalau memang Kristus adalah kebenaran, maka manusia tidak boleh sembarangan memberikan penafsiran yang tidak benar terhadapt proklamasi yang agung ini.

C.S Lewis (1898 – 1963), seorang sastrawan besar dari Inggris, pernah mengatakan, “jikalau Yesus bukan Allah, maka siapakah Dia?”. Beriman adalah keberadaan seluruh pribadi seseorang sebagai manusia dengan rasio yang kembali kepada kebenaran. Iman adalah penaklukan kebebasan manusia kepada kedaulatan Allah. Maka iman merupakan suatu tindakan menyeluruh. Tetapi kebenaran harus menyangkut beberapa tingkatan :

  1. Kebenaran Fakta : Yang ‘ya”, katakan ‘ya” dan yang ‘tidak”, katakan “tidak”, itulah fakta. Adolf Hitler (1889 – 1945) pernah mengatakan, jika perkataan bohong diulangi terus menerus sampai seratus kali,  maka bohong itu menjadi kebenaran. Menyatakan fakta yang pada hakikatnya salah, sambil menunjukkan kesalahannya, maka Saudara sedang mengatakan kebenaran. Masih ada kebenaran dalam aspek moral atau etika, dan kebenaran dalam aspek motivasi. Rasio memiliki tiga wilayah yaitu : (1) rasio murni, (2) rasio praktika; dan (3) rasio kristis.
  2. Kebenaran Sejarah : Banyak kebenaran yang benar-benar terjadi, pada hakikatnya tidak sesuai dengan kebenaran yang sejati. Sejarah terkadang merupakan catatan tentang kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi, di mana catatan itu sendiri tidak salah. Dengan kata lain, sejarah “dengan tidak salah mencatat hal-hal yang salah”
  3.  Kebenaran Manusia : Ada kebenaran yang berada dalam diri manusia, kebenaran yang menyangkut kehidupan itu sendiri, kebenaran-kebenaran yang menyangkut kehormatan dan harkat manusia, hak asasi manusia, yang terjadi di dalam masyarakat. Jika kebenaran ini diganggu gugat, maka akan timbul akibat dan penyakit yang disebut sebagai penyakit jiwa, baik pribadi atau seluruh bangsa.
  4. Kebenaran Relasi : Hubungan atau relasi antara manusia dan manusia, antara manusia dan alam, antara manusia dan ilah-ilah atau setan-setan. Fakta adanya relasi, bagaimana cara berelasi, dan seberapa jauh relasi itu mungkin terjadi, juga merupakan kebenaran yang harus dimengerti.
  5. Kebenaran Pencipta : Kebenaran yang tertinggi adalah mengenal Pencipta. Kebenaran yang tertinggi pada hakikatnya adalah Tuhan Allah sendiri, yaitu kebenaran itu sendiri. jangan sekali kali ada orang yang mencoba menurunkan Allah dari posisiNya sebagai Pencipta untuk dikurung di dalam dunia ciptaan yang diciptakan oleh Dia sendiri. Itu adalah tindakan bunuh diri. David Hume, seorang skeptis terbesar di dunia, ketika sudah tua berkata,”Natur atau alam ini terlalu kuat untuk logika dan prinsip.” Albert Schweitzer dari Jerman (1875 – 1965), pada saat sudah tua menyatakan, “Terlalu sulit untuk menangkap Kristus agar kita dapat mengerti Dia dalam zaman kita,”.

Iman berarti setia kepada kebenaran. Inilah istilah yang paling singkat dan tepat untuk iman. Kita perlu mempertahankan kesetiaan rasio kita di hadapan Tuhan, karena rasio kita adalah mempelai Tuhan, yang adalah kebenaran. Kesetiaan ini disebut sebagai fide, yaitu iman.

Apakah kita hanya belajar dari Alkitab? Sebagai orang Kristen, selama saya hidup, saya mempelajari theology, filsafat, seni, ilmu pengetahuan, psikologi, sejarah, kebudayaan, dan lain-lain. Untuk apakah semua ini ? jawabannya adalah untuk mengetahui bahwa semua itu akan mengalami jalan buntu apabila tidak mau kembali kepada Alkitab. Alkitab yang dilawan oleh semua filsafat tetap berdiri tegak bagaikan mercusuar, sedangkan mereka yang melawan kitab suci akan runtuh satu persatu. Alkitab tetap lebih tinggi daripada pengetahuan apa pun yang ada di dunia.

Paranormal, magnetisme bukan lah kebenaran total. Itu hanya membuktikan bahwa ada aspek yang tidak dapat dimengerti oleh ilmu pengetahuan dan aspek rasio. Itu sebabnya iman menjadi yang utama, pengetahuan menjadi bertanggung jawab. Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa ketika kita memakai rasio, emosi kita berhenti; juga tidak pernah mengatakan bahwa rasio melingkupi semuanya. Rasio tanpa emosi seperti lemari es; emosi tanpa rasio seperti sakit malaria.

Plato pernah mengemukakan satu pernyataan: “keadilan bukan berarti sama rata, tetapi keadilan berarti masing-masing bekerja sesuai dengan talenta yang ada padanya.” Jikalau kita berani mengatakan apa yang kita tidak mengerti sebagai kontrarasional, maka kita telah mendewakan rasio. Tetapi jika terlalu mudah menyetujui hal-hal yang kontrarasional, kita kan terjatuh pada takhayul.

Just Do Something , By : Kevin De Young (Resume by : Amelia Febrina)



Just Do Something
By : Kevin De Young
Kita tidak konsisten. Kita tidak stabil. Kita tidak terikat dengan apapun. Kita tidak yakin apakah kita membuat keputusan yang benar. Hampir setiap waktu, kita bahkan tidak bisa membuat keputusan. Dan kita tidak menjalankannya. Semua ini berarti bahwa sebagai kaum muda Kristen, kita kurang berbuah dan kurang setia dari pada seharusnya.

Kehendak Allah memiliki dua sisi. Sisi pertama kehendak Allah berdasarkan ketetapanNya. Segala sesuatu yang akan terjadi adalah berdasarkan ketetapan Allah yang berdaulat. Dan semua yang ditetapkan Allah pada akhirnya pasti akan terjadi. Kehendak Allah berdasarkan ketetapanNya tidak dapat di gagalkan. Allah mengetahui segala hal dan berdaulat sepenuhnya di atas segala sesuatu. Kehendak Allah berdasarkan ketetapanNya adalah absolute. Sejak sebelum penciptaan dunia. Kehendak Allah berdasarkan ketetapanNya adalah ketetapan tertinggi atas segala hal dan tidak dapat di gagalkan.

Kedua, Kehendak Allah berdasarkan keinginanNya. Kehendak berdasarkan keinginan adalah bagaimana segala sesuatu sebaiknya terjadi. Allah berdaulat, namun Dia bukanlah pencipta kejahatan. Kita berada dibawah kedaulatanNya namun kita tidak terbebas dari tanggung jawab atas tindakan kita. Kehendak Allah, sebagai kehendakNya berdasarkan keinginanNya, berarti bahwa kita melakukan apa yang menyenangkan Allah di mataNya. Ketiga, Kehendak Allah berdasarkan tuntunanNya.

Iman dalam Yesus tidak menjamin bahwa segala sesuatu akan berjalan seperti yang kita inginkan. Komentator Alkitab Bruce Waltke, Habel beriman dan ia meninggal, Henokh beriman dan dia tidak meninggal; Nuh beriman dan orang lain yang meninggal! Jadi memiliki iman tidak menjamin kehidupan anda atau kehidupan orang-orang di sekeliling anda seluruhnya akan menjadi semanis gula-gula dan permen lollipop. Kehidupan tidak selalu penuh kesenangan dan kita tidak seharusnya mengharapkan demikian. Obsesi kita menemukan kehendak Allah, mungkin alasan yang satu ini yang paling krusial: Kita memiliki terlalu banyak pilihan.

Janganlah merohanikan ketidakmampuan kita membuat keputusan dengan alasan untuk mencari kehendak Allah. Ester, dia tidak dijanjikan bagaimana masa depannya nanti. Yang dia tahu hanyalah bahwa menyelamatkan kaumnya merupakan hal yang baik. Allah tidak mengatakan padanya apa yang akan terjadi jika dia taat atau hal apa yang tepat dia lakukan untuk menjamin keberhasilannya. Kita tidak mau mengambil resiko bagi Allah karena kita terobsesi dengan keamanan, perlindungan, dan terutama dengan masa depan. Jalan Allah bukanlah bola Kristal ramalan. Jalan Allah adalah hikmat.

Persoalan terpenting bagi Allah adalah kemurnian moral, ketepatan theologis, belas kasihan, sukacita, kesaksian kita, kesetiaan, kasih, penyembahan, dan iman. Kekhawatiran sesungguhnya adalah hidup dalam masa depan sebelum kita sampai disana. “tampaknya Allah sedang memimpin” adalah cara yang lebih baik bagi kita untuk menyatakan kebergantungan pada Allah daripada “Allah memberi tahu saya demikian.”

Kekhawatiran dan kecemasan tidak sekadar merupakan kebiasaan buruk atau keganjilan. Keduanya merupakan buah – buah dosa yang tumbuh dari akar ketidakpercayaan. Dia memanggil kita untuk dengan sekuat tenaga mengikuti Dia, perintahNya, dan kemuliaanNya. Keputusan sehari-hari  yang kita hadapi untuk mencari kerajaan Allah atau kerajaan kita sendiri, menyerah pada keutuhanNya atau tidak, hidup berdasarkan hukumNya atau kehendak diri sendiri. Allah tidak pernah menjamin kita selalu sehat, sukses, atau mendapat kemudahan. Tetapi dia menjanjikan kita sesuatu yang bahkan lebih baik, untuk membuat kita rendah hati seperti Kristus.

Satu satunya belenggu yang Allah ingin kita pakai adalah belenggu kebenaran bukan belenggu keputusasaan sikap subjektif, bukan kungkungan kehidupan yang bebas risiko, bukan pula kekangan ramalan , belenggu yang sesuai dengan kehambaan Yesus Kristus. Lakukanlah apa yang anda inginkan, bagi kemuliaan Allah.

Kehendak Allah bagi kehidupan anda tidaklah terlalu rumit, memang, hidup dalam keserupaan dengan Kristus merupakan hal yang tidak mudah dan mengikut Kristus memerlukan tanggung jawab besar yang tidak selalu jelas dalam segala situasi. Tetapi sebagai suatu prinsip yang menyeluruh, kehendak Allah bagi kehidupan Anda sudah cukup jelas : jadilah kudus seperti Yesus, dengan kuasa Roh Kudus, bagi kemuliaan Allah.

Jangan berfikir bahwa cara yang mudah adalah selalu merupakan jalan Allah untuk membuat segala hal menjadi nyaman bagi anda. Apabila Allah membuka pintu bagi anda untuk melakukan hal yang anda tahu itu baik atau perlu, berterimakasihlah atas kesempatan tersebut. Namun selain daripada itu, janganlah berasumsi bahwa kemudahan atau kesulitan yang relative dalam situasi yang baru merupakan cara Allah untuk menyampaikan pada Anda bahwa anda harus berbuat sesuatu. Ingatlah, kehendak Allah atas kehidupan anda adalah pembersihan diri dari dosa dan Allah cenderung menggunakan pencobaan dan ketidaknyamanan, daripada kenyamanan dan kemudahan untuk menyucikan diri.

Jadi permasalahannya bukanlah kemampuan Allah yang misterius untuk mengarahkan kita pada ayat yang tepat. Permasalahannya bukan hanya pada memperlakukan ayat yang acak sebagai ayat yang lebih suci dibandingkan jenis bacaan lainnya dalam Alkitab melainkan juga membawa ayat tersebut keluar dari konteksnya dan membuatnya menyatakan hal yang tidak pernah dimaksudkannya. Apabila orang-orang ingin diatur oleh kemunculan teks tunggal Kitab Suci, tanpa memperhatikan konteksnya atau sepatutnya membandingkannya dengan tujuan umum firman Allah dan dengan keadaan mereka sendiri, maka mereka mungkin melakukan pemborosan terbesar, dan mempertentangkan arahan akal sehat yang paling sederhana, ketika mereka berfikir telah mendapatkan firman Allah dalam diri mereka. Jangan bingung firasat-firasat dan perasaan subjektif lainnya dengan sabda-sabda tertentu dari Tuhan.

Jadi permasalahan dengan kesan bukanlah bahwa kesan itu subjektif. Permasalahannya terletak pada asumsi bahwa kesan tersebut berasal dari Tuhan. Kesan adalah kesan. Kesan tidak berada dalam kategori khusus. Jangan membingungkan kesan, firasat, dan perasaan subjektif lainnya dengan sabda-sabda tertentu dari Tuhan. Apabila sebuah pikiran atau dorongan muncul dalam kepala anda, bahkan apabila hal itu terjadi ketika sedang membaca kitab suci, janganlah mengasumsikannya sebagai suara dari surga. Dalam catatan yang berhubungan, kita perlu berhati-hati kalau kita tidak dapat mengabsolutkan keputusan kita hanya karena kita telah mendoakannya.

Pintu yang terbuka, bulu domba, ayat alkitab acak, dan kesan, apabila ditafsirkan dengan cara yang tepat, memperoleh tempatnya di dalam kehidupan Kristen. Sarana-sarana ini dapat dengan mudah disalahgunakan, dimanipulasi, dan dijadikan landasan bagi takhayul.

Suatu pendekatan yang jauh lebih baik sekali lagi dilandaskan oleh John Newton :” secara umum Dia (Allah) memberikan dan mengarahkan umatNya dengan memberikan mereka, dalam jawaban atas doa, terang Roh Kudus yang memampukan mereka untuk memahami dan mencintai Kitab Suci. Firman Allah tidak akan digunakan sebagai undi; Firman Allah tidak juga dibuat untuk mengatur kita berdasarkan hajaran yang terlepas dari tempat yang seharusnya, tidak memiliki permasalahan penentu; namun Firman Allah melengkapi kita dengan prinsip-prinsip keadilan, ketakutan terhadap kebenaran untuk mengatur penilaian afeksi kita, dan oleh karena itu untuk memengaruhi dan mengarahkan tindakan kita.

Ada sebuah kata bagi pendekatan terhadap bimbingan dan kehendak Allah ini, Hikmat. Hikmat tidaklah menarik dan hikmat mengharuskan tidak adanya cincin pembaca sandi ( decoding ring ). Namun hikmat merupakan jalan untuk “mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik” (Amsal 2 : 9).

Dimana informasi telah meningkat, hikmat telah menurun. Kita memiliki banyak sekali informasi, tetapi tidak cukup hikmat. Apa itu hikmat ? Hikmat merupakan pemahaman terhadap takut akan Tuhan dan menemukan pengetahuan akan Allah. Kebodohan berarti berpaling dari Allah dan hanya mendengarkan diri anda sendiri. hikmat Alkitabiah berarti menjalani kehidupan yang disiplin dan bijaksana dalam takut akan Tuhan. Sikap kita terhadap hikmat harus menjadi salah satu tanda dari kerinduan hati yang sungguh-sungguh.

Kita memperoleh hikmat dengan membaca Alkitab (menyimpan perintah Allah), mendengar nasihat yang baik (memalingkan telinga kita pada hikmat), dan berdoa pada Tuhan (meminta hikmat). Allah tidak menginginkan kita untuk semata-mata memberikan ketaatan eksternal terhadap perintahNya. Dia ingin kita mengenalNya dengan intim sehingga pikiranNya menjadi pikiran kita, jalanNya menjadi jalan kita, kasihNya menjadi kasih kita. Tuhan menginginkan kita untuk mendalami Kitab Suci dengan sangat dalam sehingga hati dan pikiran kita diubah, akhirnya kita akan mengasihi apa yang Dia kasihi dan membenci apa yang Dia benci.

(1)               Mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup. (2) janganlah menjadi serupa dengan dunia ini. (3) berubahlah oleh pembaharuan budimu. Apabila kita melakukan ketiga hal ini maka kita akan mampu melihat apa itu kehendak Allah. Jalan hikmat berarti tiga hal : meneliti kitab suci, mencari nasihat yang bijaksana, dan berdoa pada Tuhan. Jalan hikmat adalah jalan kehidupan. Dan jalan tersebut membuat anda lebih bebas daripada yang anda sadari.

Jadi akhir permasalahannya adalah seperti ini : hiduplah bagi Allah. Taatilah kitab suci. Pikirkanlah orang lain sebelum memikirkan diri anda sendiri. jadilah kudus. Kasihilah Yesus. Dan ketika anda melakukan semua ini, lakukanlah apa pun yang anda sukai, dengan siapapun yang anda sukai, dan anda akan berjalan dalam kehendak Allah.