Minggu, 03 Mei 2015

Jawaban Bagi Sahabat



Siang bolong di kantor yang pas banget lagi bingung mau ngapain, eh tiba-tiba inget kalo Sahabat & Sodari'q sebut saja Jojor Endang Simamora menuliskan beberapa pertanyaan di buku catatan mel yang belum sempat mel jawab. Nah kali ni mel jawab pertanyaanmu Jo... hehehe.. 

Tapi thank u banget sebelumnya udah kasi pertanyaan yang sukses buat mel mikir berat, merenung, dan menggumulkan kembali semuanya... Biar ini ga sekedar jadi jawaban atas pertanyaanmu namun juga menjadi tambahan pokok doa'mu edisi spesial buat mel hehehehe..

1. Gimana Relasimu dengan Tuhan pasca lepas dari kampus ??
Pasca lepas dari kampus... hmm... mel pikir awalnya akan jadi masa pembebasan buat mel dari tekanan  tanggung jawab mahasiswi yang hidupnya banyak bergantung pada "suka-suka" dosen. Ternyata mel salah total. Percayalah Jo, bahwa selepas dari kampus berarti memasuki fase yang lebih sulit lagi dari sebelumnya. So, dalam kondisi baru ini relasi sama Tuhan jadi kebutuhan dan juga perjuangan. Sebelumnya bisa jadi hanya selingan, sampingan, bahkan pengisi waktu luang.

Intinya relasi mel dengan Tuhan pasca lepas dari campus selalu jadi kebutuhan setiap harinya.. jadi lebih "haus" dari sebelumnya.. Karena lingkungan n tantangan sekarang memang lebih "panas" secara waktu memang akan jadi lebih sulit, tapi ya itu lah maksud mel diperjuangkan untuk tetap ada dalam komunitas, punya wktu khusus untuk berelasi pribadi dengan Tuhan, bahkan untuk tetap bisa pelayanan. Disela-sela jam kerja pun bisa Sate, PA, baca", bahkan doa.. Dijalan bahkan jelang tidur saat kondisi hati, pikiran, dan perasaan lagi kompak"nya buat capek ! Tak mel pungkiri mungkin ada waktunya terasa hambar bahkan jauh.. Tapi ya terus diperjuangkan lah untuk menikmati relasi dan komunikasi dengan Tuhan..

2. Adakah hal-hal yang masih ingin kamu kejar dalam hidup (mimpi-mimpi mu)??
Ada banget lah pastinya.. banyak malah.. Sebenarnya mimpi mel klo soal pekerjaan bukan di perusahaan swasta seperti sekarang ini tapi di Dinas Pemerintahan ya PNS gtu deh.. Tapi ini bukan berarti mel mengubur mimpi mel dan bukan berarti mel tidak menikmati pekerjaan mel yang sekarang lho ya.. Hanya memang ada beberapa hal khusus yang ingin mel lakukan bagi Tuhan, keluarga, bangsa ini, tak urung diri mel sendiri. Untuk hal-hal khusus itu caranya memang dengan masuk Dinas Pemerintahan sesuai dengan latar belakang pendidikan mel. Cuman tahu sendiri lah buat masuk PNS klo ga punya koneksi kuat dan anggaran khusus buat itu terlalu susah. Berfikir akan coba ikut test dan seleksi CPNS.
Itu keinginan yang bisa dibilang cita-cita sejak awal memilih jurusan kuliah. Berikutnya.. ya keinginan buat bisa pergi dan lihat beberapa daerah di Indonesia n di belahan dunia hehe.. ini keinginan selama Tuhan kasi hidup di dunia kok.. Nah karena kita sepelayanan, mel juga masih sangat dan terlalu berharap bisa tetap melayani di pelayanan perkantas sampai waktu yang belum mel inginkan berakhir hehe.. Soal status dan posisi mel ga pusingin soal itu.. jadi bagian di dalamnya rasa-rasanya lebih dari cukup. Ehmm selanjutnya apa ya.. haha.. bukan ga tahu tapi malu aja nyebutin hihi.. Ya bila Tuhan izinkan bisa berkeluarga di Bali lah.. Soal Passion.. Mel masih ingin menari, kangen banget buat nari, dan maunya tetep nari. Skill sih pas-pas'an karena jarang dipake juga ni.. Hmmm.

3. Seberapa berat tantangan yang kamu hadapi dalam hidupmu pasca lepas status mahasiswa? apa aja? bagaimana kamu mengatasinya? 
Berat.. berat banget.. tapi mel sih percaya masih banyak bagian-bagian yang lebih berat lainnya yang akan jadi bagian mel kedepan.. Hmm secara detailnya mungkin akan sangat panjang dan banyak kalo mel jawab disini.. Tapi percayalah Jo, jauh lebih mudah menjalani masa mahasiswa tanpa nyontek, tanpa copy paste tugas, dan berjuang ngerjain skripsi murni.

Saat di dunia kerja ada lingkungannya, orang-orang nya, sistem kerja, kebiasaan, karakter, jam kerja semua yang sebenarnya berkaitan meski terlihat terlepas dan itu akan sangat menyulitkan jika hanya kamu atau tidak hanya kamu tapi masih dalam ukuran minoritas yang mau bener-bener kerja dengan jujur dan berintegritas.. Apalagi saat posisi'mu bukanlah posisi puncak.. dalam arti lain masih ada orang yang ada diatas kita, pemimpin kita yang bak komandan.. Perkataannya ibarat perintah yang susah banget buat kita bantah apalagi ga taati.. Syukur-syukur kalo dia juga orang yang Takut akan Tuhan n pegang standart kebenaran Alkitab.. Klo ga?? disitu lah letak tantangannya.. Di dunia kerja juga harus profesional.. mel lagi proses di frasa "profesional" ini.. Jadi pribadi yang "merdeka" di kerjaan yang ga kepengaruh sama urusan/relasi pribadi antar pegawai, ga subjektif, ga bawa masalah-masalah dan urusan luar ke pekerjaan, dan tetep kamu yang ga bergantung sama manusia tapi sama Tuhan hanya saja kamu teteap harus memperjuangkan hidup yang berdamai dengan mereka.. Ini yang susah setengah mati.. Padahal ada kalanya mel sadar lagi kalo ada yang ga suka sama mel (banyak), mel juga kurang suka sama beberapa orang, ada yang saling jatuhin, ada yang bawa-bawa urusan asmara, ada dengki, iri, konflik, ngejar kedudukan, ingin terlihat bak malaikat, suka nyari kambing hitam.. wah macem-macem.. kamu sadar, tahu, tapi tetap berespon elegant yang katanya "profesional". Ini tantangan secara umum ya klo secara khusus dan teknis pastinya juga ga mau kalah lah.. Keep Learning juga pastinya ada tuntutan-tuntutan khusus di pekerjaan ga cuma soal karakter tapi juga pengetahuan, dan kepemimpinan.

Truss soal cara mel mengatasiNya.. yah apalagi ya.. jawabannya pasti ketebak bakal rohani banget.. Soal jaga HPDT, mengandalkan Tuhan, berdoa  itu memang wajib mutlak hukumnya.. Tapi praktisnya mel sih jadi belajar lebih cuek.. Cuek terhadap hal-hal yang arahnya konflik.. Mel boleh aja tahu mungkin ga sedikit yang menganggap dirinya bermasalah sama mel mgkn karena marah, ga suka karakter mel, tersinggung, sakit hati, atau bahkan mungkin iri dan dengki tapi mel ga mau merasa bermusuhan sama mereka jadi ya tetep nyapa, tetep senyum, tetep bicara klo memang perlu.. Bahkan mel akan cari-cari alasan untuk berinteraksi sama mereka. Hanya ga terlalu deket juga.. Toh juga dari awal mel memang ga mempercayakan banyak cerita, kisah, ataupun curhatan hidup mel ke mereka.. Tapi mel tulus peduli sama mereka.. Meski klo yang merasa bermasalah sama mel akan nyuekin perhatian mel tapi itu rugi di mereka kok haha.. Selebihnya yang bisa mel lakuin adalah Berani Bicara. Klo mel udah mulai ngerasa ga nyaman karena sadar ada hal yang salah mel ga mau tahan diri mel untuk diam, lebih baik rasanya mel tetep sampaikan ke rekan, bahkan atasan meski seringkali sia-sia. Cuman paling nggak bagian mel untuk menyatakannya sudah mel lakukan. Kalo sumpek mel ya refreshing dan cerita-cerita sama kamu n rekan-rekan di TPS, sama keluarga, dan seseorang. Itu cukup. Tanpa kalian sadar pelayanan siswa adalah Obat mel hihi. Ini bukan memanfaatkan tapi karena kalian terlalu berarti buat mel. Truss berikutnya ya tetep belajar, banyak baca, dan up date informasi ini penting banget untuk tahu harus bersikap apa, ambil tindakan apa yang sesuai.

4. Relasi dengan keluarga, teman, dan lain-lain apakah jadi dukungan atau tantangan dalam relasiMu dengan Tuhan ?
Kenyataannya adalah ada waktunya dimana mereka jadi dukungan buat mel, tapi ada waktunya juga mereka jadi tantangan. Lingkungan terdekat mel saat ini adalah lingkungan yang orang-orang nya dekat dengan Tuhan jadi ya ini ngebuat mel cepet sadar kalo relasi mel dengan Tuhan mulai menurun.. secara langsung ga langsung ini jadi alarm peringatan kok...
Hanya dampak dari HPDT (Hubungan Pribadi Dengan Tuhan) adalah HPDS (Hubungan Pribadi Dengan Sesama) jadi klo orang-orang terdekat ini  udah ada konflik, tuntutan, atau protes sama mel baik karena sikap, perkataan, tindakan, keputusan mel ya ini lah tantangannya.. Berarti mungkin  HPDT mel perlu dievaluasi lagi atau mulai hambar sehingga mel tidak berdampak, ga progress, justru malah kacau.

5. Apa ayat firman yang menguatkanmu?
Satu Alkitab deh Jo.. Kalo harus mel jawab detail akan jadi terlalu banyak. Salah satunya : Roma 11 : 36  "Sebab segala sesuatu  adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!"

1 komentar:

  1. hahahahaa, tengkyu mel sudah menjawab pertanyaanku (yang semula hanya iseng nyoret2 bukumu doang) :D tapi ini jadi bahan perenungan dan bahan persiapan buatku sebelum memasuki fase alumni. mungkin masih belum jelas kapan, paling tidak harapan untuk secepatnya melepas beban tanggungan ortu sebagai mahasiswa. :)

    oh iya, di paragraf awal gak usah deh tulis "sebut saja", toh itu udah jelas nama lengkap ku kamu catet. :D

    BalasHapus