Kala Siang yang adem di ruangan kantor ber AC..
Maka takkan q lewatkan kesempatan memanfaatkan wifi gratis untuk tulisan ini ...
Bukan maksud hati korupsi waktu, memanfaatkan fasilitas kantor untuk keperluan pribadi, apalagi makan gaji buta.. namun kenyataan bahwa pekerjaan telah selesai sebelum waktu pulang.. dan berbagi kisah serta pemikiran adalah bagian dari panggilan hidup... (Please ini serius kelezz bukan ngelesss)
Kali ini mel bakal berceloteh panjang tentang salah satu topik sakral (bagi mel pribadi) .. ehm..ehm ..
Topik yang selalu jadi perdebatan panjang kali lebar bak rumus persegi panjang kalo dijadiin topik obrolan..Murni hasil perenungan, pandangan, dan penilaian pribadi..
(Tarik nafas)...
Cinta...
Cinta.. satu kata sederhana dengan arti luar biasa namun sering di salah artikan bahkan ironisnya diumbar dengan murahnya...
Kata ini akan mel bahas dalam arti khusus yaitu relasi dengan lawan jenis ya . Mel Kokoh pada standart kebenaran Tuhan bahwa kalo sejenis itu salah !! Sekalipun kecanggihan sekaligus kegilaan dunia ini berusaha menjadikan hal tersebut benar, atau bagi banyak orang pendapat mel ini di tentang.
Zaman ini, fakta disekeliling mel, yang mel lihat, dengar, dan alami sendiri bahwa terlalu banyak orang dengan mudahnya mengatakan " I love u...", "Aku sayang kamu", " aku cinta kamu", dan kawan-kawannya yang memiliki kesamaan arti... Parahnya justru pernyataan ini diungkapkan dalam kondisi yang mengungkapkan atau yang bersangkutan tidak tau artinya, salah mengartikannya, apalagi tidak menyertai pernyataan tersebut dalam suatu tindakan nyata alias "Omong Doang".
Bahkan mel pun mengakui bahwa mel juga belum sungguh-sungguh mampu mendalami, memahami, terlebih melakukan bagian ini.. Itu kenapa mel suka menyebut topik ini sebagai topik yang "sakral" hahaha
Ada perasaan ga terima dan mel cukup geram liat fakta sekeliling... Mudah untuk bilang cinta, mudah untuk akhirnya ambil keputusan, mudah untuk kecewa, akhirnya mudah untuk putus... dan karena hal itu perkenalan yang menyenangkan berakhir dengan perseteruan, kebencian, dan permusuhan.. akibat ego dan emosi dalam menyatakan dan memutuskan sesuatu.. Ini kenyataan yang mayoritas terjadi.. mel tidak memungkiri masih ada yang menyadari arti cinta sesungguhnya, menganggap bukan hal mainan suatu pernyataan cinta, mengungkapkannya pada pribadi yang tepat seturut kehendah Tuhan, membuat keputusan untuk membangun relasi dalam kekudusan, membangun langkah bersama pasangan untuk mencapai maksud n kehendak Tuhan. Berat n susah memang, tapi bukan berarti mustahil. Mel sangat percaya Tuhan memberikan kepada setiap kita pasangan yang terbaik, untuk kita memahami dan mengalami cinta yang kudus dan benar sebagaimana Cinta itu Ia adakan. Nature dosa manusia yang membuat dirinya sadar atau tidak sadar menolak kehendak Tuhan dan memaksakan keinginannya yang pasti tidak akan lebih baik.
Kenyataan terburuk adalah justru banyak orang sekarang mengartikan cinta hanya sebatas seks, bahkan tanpa perlu dibatasi dan di halangi oleh ikatan janji suci perkawinan.. Perkawinan menurut UU No 1 Tahun 1974 Pasal 1 tentang Perkawinan memberi definisi perkawinan sebagai ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Secara hukum pun definisi perkawinan tidak menyimpangi dari norma Agama, kesusilaan, dan kesopanan yang berada diatasnya.
Melihat definisi tersebut mel mencoba menguraikan satu persatu.. :
Melihat definisi tersebut mel mencoba menguraikan satu persatu.. :
- Ikatan lahir bathin dalam perkawinan memberikan arti perkawinan sebagai ikatan Suami- Istri atau calon Suami- Istri dalam suaitu relasi yang konkret dan abstrak menurut norma Agama ( kehendak dan hukum Tuhan ). Jadi bukan hanya ikatan lahiriah (fisik) tapi juga ikatan secara hukum dan secara bathin serta rohaninya.
- Antara seorang pria dan seorang wanita : Ikatan perkawinan hanya boleh terjadi antara seorang pria dan seorang wanita bukan antara seorang pria dengan seorang pria atau seorang wanita dengan wanita dan bahwa dalam unsur kedua ini terkandung Asas monogamy.
- Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal untuk itu suami-istri perlu saling membantu, melengkapi agar masing-masing dapat mengembangkan kepribadiannya membantu dan mencapai kesejahteraan material dan spiritual.
- Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, bagi mel ini mencakup 3 hal sebelumnya diatas. Karena meski disebutkan diakhir dari kalimat namun justru menjadi dasar semuanya. Perkawinan pun harusnya terjadi dan dilakukan karena Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan.. masing-masing pribadi yang terikat dalam perkawinan harusnya "melekat" dengan Tuhan lebih dahulu. Tidak diizinkan hal-hal yang menyimpangi ketentuan dan kehendak Tuhan dalam perkawinan. Semua harus benar dan halal.
Wow...
Sekarang mel mau bahas tentang Pra Perkawinan alias Pacaran atau relationship... (Apa terdengar lebih menarik ?? hihihi )
Perasaan tertarik akan lawan jenis memang merupakan suatu hal yang wajar dan normal secara Psikologis dan biologis.. Tapi sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna (bukan yang paling sexy ala lagu Wulan Jameela) atau Homo-Religius manusia jelas tidak sepantasnya bersikap liar dengan menyimpangi norma Agama yang tak lain hukum Tuhan. Bagaimana bisa ?
Sekarang mel mau bahas tentang Pra Perkawinan alias Pacaran atau relationship... (Apa terdengar lebih menarik ?? hihihi )
Perasaan tertarik akan lawan jenis memang merupakan suatu hal yang wajar dan normal secara Psikologis dan biologis.. Tapi sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna (bukan yang paling sexy ala lagu Wulan Jameela) atau Homo-Religius manusia jelas tidak sepantasnya bersikap liar dengan menyimpangi norma Agama yang tak lain hukum Tuhan. Bagaimana bisa ?
Bisa.. pasti bisa bila yang pertama dan terutama adalah manusia itu mencintai Tuhan, dengan mencintai Tuhan maka Tuhan akan menjadi dasar, motivasi, dan tujuan dari semua aspek kehidupannya termasuk ketika berelasi dengan lawan jenis.
Kondisi zaman sekarang yang menurut mel terlalu cepat, mudah, dan murah untuk mengartikan Cinta sungguh menjadi tantangan dan dilema panjang.. Melakukan apa yang benar tak semudah mengetahuinya.. Tapi karena tahu otomatis harus melakukan donk..
Di tengah konsisi dan situasi dimana Cinta diumbar, nafsu dan ego diatasnamakan Cinta,dan mudahnya mengambil kesimpulan dengan menyatakan "sedang jatuh cinta" berdampak pada relasi dan perkawinan tidak lagi pada kualitas yang seharusnya. Mel pun ada pada kondisi bagian ini.
Kondisi zaman sekarang yang menurut mel terlalu cepat, mudah, dan murah untuk mengartikan Cinta sungguh menjadi tantangan dan dilema panjang.. Melakukan apa yang benar tak semudah mengetahuinya.. Tapi karena tahu otomatis harus melakukan donk..
Di tengah konsisi dan situasi dimana Cinta diumbar, nafsu dan ego diatasnamakan Cinta,dan mudahnya mengambil kesimpulan dengan menyatakan "sedang jatuh cinta" berdampak pada relasi dan perkawinan tidak lagi pada kualitas yang seharusnya. Mel pun ada pada kondisi bagian ini.
Dalam sebuah relasi bahkan untuk semua aspek hidup manusia, Mahkota utama manusia, laki-laki dan perempuan (Ga ada di tulis di alkitab, Tuhan nyiptain Banci/Bencong cucok rempong ) ialah cinta n takut akan Tuhan.. Jadi, sebelum seseorang mencintai dan dicintai ia harus lebih dahulu jatuh cinta dengan Tuhan.
Intinya, relasi yang salah adalah lebih celaka daripada single.. Mel yakin banget pria pasti ingin hidup bersama wanita yang mencintai Tuhan dalam peran wanita sebagai penolong pria di bumi.. begitu pula wanita pasti ingin hidup bersama pria yang mencintai Tuhan dalam peran pria sebagai imam bagi keluarganya di bumi.. Indah.. terlalu indah kan..
Bagi mel bicara cinta dengan lawan jenis (pasangan) berarti harus terfikir dan mengarah pada perkawinan ( ini istilah yang benar secara hukum atas pernikahan) seperti yang di bahas di awal bahwa relasi (pacaran) adalah Pra Perkawinan. Kalau ga gtu ngapain harus berelasi ?? mau di bawa ke mana hubungannya ?? Hari gini pacaran just for fun? Ga level !! hahaha
Pria yang bertumbuh dalam takut akan Tuhan, seiman, punya prinsip, pandangan , dan tanggung jawab ke depan adalah sosok imam yang mel damba"kan untuk masa depan.. Itu lebih dari cukup.. mel rasa wanita umumnya menginginkan tipe pria yang seperti itu juga...
Cuma ga sedikit pria yang berfikir tampang, harta, dan kedudukan lah kunci pemikat hati wanita,.. dan ga sedikit wanita yang terpikat karena hal-hal fana itu tadi..Kasian.
Jadi, pemikiran dan penilaian tadi berdampak pada sikap n pengambilan keputusan bagi mel pribadi :
Bila mel harus membalas ungkapan seseorang yang memberi pernyataan itu buat mel atau mel berinisiatif mengucapkannya kpd seseorang itu berarti mel harus mengucapkannya pd seseorang yang mel yakin dari Tuhan buat mel, menjalaninya dlm relasi yang kudus, dan bersiap dalam bahtera rumah tangga yang kudus..
Begitu juga sebaliknya bila seorang pria yang mengungkapkannya kepada mel, mel pun berharap ia punya arti, maksud, n tujuan yang sama sesuai kebenaran dalam takut akan Tuhan... dan mel yakin Tuhan tidak mengharapkan pribadi yang sempurna yang mencintaiNya.. Jelas krn hanya diriNya yg sempurna,,..
Sebab pernikahan sekali seumur hidup dan kontrak sampai mati.. Separuh hidup akan dihabiskan bersama pasangan.. jadi bagaimana mungkin mengambil keputusan dan menjalaninya dengan asal-asalan ?!! Saat begitu berartinya sebuah perkawinan, maka tak kalah berartinya sebuah relasi yang mendahuluinya..
ia yang sanggup mencintai dengan sempurna ialah ia yang lebih dulu mencintai Dia yang sempurna !!


Tidak ada komentar:
Posting Komentar